SELAMAT DATANG DI NEGERI CODOT, NEGERINYA ACHOUNK EL- ANSHORY

SELAMAT DATANG DI NEGERI CODOT, NEGERINYA ACHOUNK EL- ANSHORY

Selasa, 28 Juni 2011

PROPOSAL HIDUP..!!???

Pengunjung NEGERI CODOT yang dimulyakan Allah, mengapa di dunia ini ada orang yang sukses dan ada orang yang tidak sukses dalam hidupnya? Seorang motivator mengatakan, kuncinya adalah apakah orang tersebut memiliki proposal hidup ataukah tidak. Kenapa kok proposal hidup?
Filosofinya sederhana: setiap pekerjaan akan berhasil baik jika direncanakan dengan baik dan sebaliknya, jika sebuah pekerjaan tidak direncanakan dengan baik maka kemungkinan besar hasilnya tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu pada setiap penelitian, baik itu skripsi, tesis, desertasi dan berbagai penelitian kompetitif, selalu aspek kekuatan proposal menjadi pertimbangan utama dalam penilaian layak atau tidaknya penelitian itu untuk diloloskan atau dilanjutkan. Demikian pula halnya untuk berbagai kegiatan atau kepanitian, keberadaan proposal sangat dibutuhkan agar seluruh anggota tim dapat bekerja dengan baik dan seirama mencapai tujuan yang ditetapkan.
Apalagi untuk urusan yang menyangkit hidup kita, maka sudah sepatutnya dibutuhkan sebuah Proposal. Apa yang menjadi tujuan-tujuan hidup kita, langkah-langkah apa saja yang harus dipilih untuk mencapai tujuan-tujuan hidup tersebut mestinya secara jelas tergambar dalam Proposal Hidup kita. Diri kita ini mau dibawa kemana mestinya harus sesuai dengan Proposal Hidup kita.
Mengingat kehidupan kita yang hanya sebentar, maka sudah sewajarnya setiap detik waktu yang kita lewatkan seharusnya memiliki makna dan manfaat. Terlebih lagi pada saatnya nanti, ketika kamatian itu datang, kita akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah. Alangkah berisikonya jika dalam kehidupan ini kita tidak memiliki Proposal Hidup. Kalau tujuan hidup kita ingin masuk surga, kalau kita ingin sukses dan kaya maka sudah semestinya dalam proposal tersebut kita tulis secara rinci upaya dan langkah untuk bisa mencapai tujuan tersebut dan selanjutnya kita berjalan dan hidup sesuai dengan apa yang telah kita tulis. Dengan demikian hidup kita tidak pernah kehilangan arah, kehilangan semangat, tidak asal jalan dan tidak mudah terpengaruh oleh ajakan dan bisikan yang tidak sesuai dengan Proposal Hidup kita. Insyaallah dengan cara tersebut kita akan bisa mewujudkan dan mencapai tujuan yang kita inginkan, hidup sukses dan mulia. 
Pertanyaan besarnya, APA PROPOSAL HIDUP ANDA? Apa tujuan hidup anda yang nantinya Allah akan sukacita membantu dan menyokong segala aspek kehidupan anda dengan sepenuhnya. Jika proposal hidup anda hanya sekedar menggapai hidup nyaman, maka proposal hidup anda tak lebih dan bahkan sama dengan hewaan piaraan. Percuma Allah mengaruniai kita kemampuan bicara, kemampuan menalar, kemampuan berpikir dan segala kemampuan milik manusia yang tak dimiliki hewan, jika cita-cita hidup kita hanya selevel hewan. Betapa rendahnya proposal hidup kita.
Namun jika kita mempersembahkan hidup ini benar-benar dalam rangka beribadah, membantu agama Allah (walau Allah sebenarnya tak butuh bantuan), mempersembahkan apa yang kita miliki dalam rangka menyempurnakan peribadatan kepada-Nya, maka Allah Maha Kaya untuk mencukupi segala kebutuhan hidup kita. Proposal hidup yang begitulah yang Allah kehendaki, yang pasti hidup kita tak akan sia-sia.
Ada ayat INTAN yang nilainya melebihi intan jika dipahami:
“Intanshurullaaha yanshurkum. Wa yutsabbit aqdaamakum..”
Jika kalian menolong Allah, maka Allah akan menolong kalian. Dan mengokohkan tumit-tumit kalian…


ISRO' MI'ROJ DALAM RENUNGAN

" Muhammad telah naik ke langit tertinggi lalu kembali lagi. Demi Allah aku bersumpah, bahwa kalau aku telah mencapai tempat itu, aku tidak akan kembali lagi."

Bila kita membaca sejarah Islam, setidaknya ada tiga peristiwa penting yang melatarbelakangi peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Saw..

Pertama, peristiwa boikot yang dilakukan orang kaum Quraisy kepada seluruh keluarga Bani Hasyim. Kaum Quraisy tahu bahwa sumber kekuatan Nabi Saw adalah keluarganya. Oleh karena itu untuk menghentikan dakwah Nabi Saw. sekaligus menyakitinya, mereka sepakat untuk tidak mengadakan perkawinan, transaksi jual beli dan berbicara dengan keluarga bani Hasyim. Mereka juga bersepakat untuk tidak menjenguk yang sakit dan mengantar yang meninggal dunia dari keluarga Bani Hasyim. Boikot ini berlangsung kurang lebih selama tiga tahun. Tentunya boikot selama itu telah mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan khususnya kepada Nabi Saw. dan umumnya kepada keluarga Bani Hasyim.

Kedua, peristiwa wafatnya paman beliau, Abu Thalib. Peristiwa ini menjadi sangat penting dalam perjalanan dakwah N! abi Saw. sebab Abu Thalib adalah salah satu paman beliau yang senantiasa mendukung dakwahnya dan melindungi dirinya dari kejahilan kaum Quraisy. Dukungan dan perlindungan Abu Thalib itu tergambar dari janjinya," Demi Allah mereka tidak akan bisa mengusikmu, kecuali kalau aku telah dikuburkan ke dalam tanah." Janji Abu Thalib ini benar. Ketika ia masih hidup tidak banyak orang yang berani mengusik Nabi Muhammad Saw, namun setelah ia wafat kaum Quraisy menjadi leluasa untuk menyakitinya sebagaimana digambarkan dalam awal tulisan ini.

Ketiga, peristiwa wafatnya istri beliau, Siti Khadijah r.a. Peristiwa ini terjadi tiga hari setelah pamannya wafat. Siti Khadijah bagi Nabi Saw. bukan hanya seorang istri yang paling dicintai dan mencintai, tapi juga sebagai sahabat yang senantiasa mendukung perjuangannya baik material maupun spiritual, yang senantiasa bersama baik dalam keadaan suka maupun duka. Oleh karena itu, wafatnya Siti Khadijah menjadi pukulan besar bagi perjuangan N! abi Saw..

Tiga peristiwa yang terjadi secara berurutan itu sangat berpengaruh pada perasaan Rasulullah Saw. ia sedikit sedih dan gundah gulana. Ia merasakan beban dakwah yang ditanggungnya semakin berat. Oleh karena itu para sejarawan menamai tahun ini dengan ámul hujn (tahun kesedihan).

Dalam kondisi seperti itulah kemudian Allah Swt. mengundang Nabi Saw. melalui peristiwa isra dan mi'raj. Isra' adalah peristiwa diperjalankannya Nabi Saw. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sedangkan mi'raj merupakan peristiwa dinaikannya Nabi Saw. dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra Miraj ini mengajarkan banyak hal kepada Nabi Saw. Dalam perjalanan isra' ia melihat negeri yang diberkahi Allah Swt. dikarenakan di dalamnya pernah diutus para Rasul. Sedangkan dalam perjalanan mi'raj ia melihat tanda-tanda kebesaran Allah Swt. "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari, dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkati sekelilingnya, ! supaya kami perlihatkan ayat-ayat Kami kepadanya. Sesungguhnya Ia Maha mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S Al Isra :1). "Sesungguhnya ia (Muhammad) melihat Jibril (dalam rupanya yang asli) di waktu yang lain. Yaitu di Sidratul Muntaha. Didekatnya ada surga tempat tinggal. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha itu diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya ia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (Q.S An-Najm : 13-18).

Isra' dan mi'raj merupakan pengalaman keagamaan yang paling istimewa bagi Nabi Muhammad Saw.. Puncaknya terjadi di Sidratul Muntaha. Muhammad Asad menafsirkan Sidratul Muntaha dengan lote-tree farthest limit (pohon lotus yang batasnya paling jauh). Pohon Lotus dalam tradisi Mesir kuno merupakan simbol kebijaksanaan (wisdom) dan kebahagiaan. Dengan demikian secara simbolik Sidratul Muntaha dapat diartikan se! bagai puncak kebahagiaan dan kebijaksanaan.

Kebahagiaan yang dibarengi dengan kebijaksanaan inilah yang kemudian membedakan pengalaman keagamaan Muhammad Saw. sebagai nabi dan rasul dengan kaum sufi sebagai manusia biasa. Dengan bahasa yang sederhana tetapi penuh makna Abdul Quddus, seorang sufi Islam besar dari Ganggah, menyatakan,"Muhammad telah naik ke langit yang tinggi lalu kembali lagi. Demi Allah aku bersumpah, bahwa kalau aku telah mencapai tempat itu, aku tidak akan kembali lagi."

Ketika Nabi Saw. sampai di Sidratul Muntaha, Allah Swt memperlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya berupa bukti-bukti wujud, keesaan, dan kekuasaan-Nya. Disamping itu diperlihatkan juga surga, neraka, perihal langit, kursi dan 'arasy. Setelah melihat semua itu keyakinan Nabi Saw. terhadap keagungan Allah Swt dan kelemahan alam dihadapan keagungan-Nya semakin kuat. Pada gilirannya keyakinan seperti ini telah melahirkan kesadaran ruhani baru pada dirinya berupa kebijaks! anaan (wisdom), ketentraman dan kebahagiaan.

Pada saat itu Nabi Saw. sudah mampu membedakan posisi Tuhan dan alam (manusia). Tuhan adalah sumber kebahagiaan, sementara alam sumber kesusahan dan kesengsaraan. Oleh karena itu menggantungkan semua harapan dan keinginan kepada-Nya akan mendatangkan kebahagiaan yang hakiki. Sebaliknya menggangtungkan semua harapan dan keinginan kepada alam akan mendatangkan kesengsaraan.

Kebahagian bertemu dan berdialog dengan Dzat yang dicintai dan mencintainya di Sidratul Muntaha tidak menyebabkan Nabi Saw. lupa akan tugas pokonya menebarkan rahmat Allah Swt. melalui dakwahnya. Hal tersebut dikarenakan, kebahagiaannya tersebut telah dibarengi dengan kebijaksanaan sehingga ia mampu membedakan persoalan pokok dengan cabang, prinsip dengan taktik, esensi dengan aksidensi serta alat dengan tujuan. Nabi Saw. sangat sadar bahwa kebahagian yang diperolehnya dalam Isra' dan Mi'raj bukan esensi dan tujuan utama Allah Swt. tetapi itu semua han! ya alat untuk mempersiapkan kondisi jiwanya supaya bisa melaksanakan tugas yang lebih berat dari sebelum-sebelumnya. Oleh karena itu, ia meninggalkan kebahagiaan langit yang sedang dinikmatinya itu, kemudian turun ke bumi untuk berjibaku dengan realitas sosial yang penuh dengan tantangan dan penderitaan. Dengan demikian peristiwa isra' mi'raj Nabi Saw. tidak hanya memiliki makna individual tetapi juga memiliki makna sosial.

Disinilah letak perbedaan pengalaman keagamaan rasul dengan seorang sufi, terutama sufi falsafi. Pengalaman keagamaan rasul berdimensi individual dan sosial sedangkan pengalaman keagamaan sufi (mistik) lebih banyak berdimensi individual. Ketika seorang sufi mengalami fana, kondisi kejiwaannya hampir sama dengan kondisi kejiwaan Nabi Saw. ketika diisra' dan dimi'rajkan. Ia merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Dirinya merasa menyatu dengan Allah Swt.. Ia hanyut dan mabuk dalam pelukan keindahan-Nya.

Pengalaman keagamaan seperti itu telah menyebabkan seorang sufi lupa akan diri dan lingkungannya. Kesadarannya bahwa ia bagian dari alam menjadi hilang. Ia menjadi tidak peduli lagi terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Ia hanya asyik ma'syuk dengan perasaannya sendiri dan terus menyendiri dengan dzikir-dzikirnya. Akibatnya, walaupun ia berdzikir ribuan kali dan mendatangkan ketenangan jiwa, namun semua itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap perilaku sosialnya. Semakin lama ia berdzikir semakin dalam masuk pada kesadaran dunia mistik. Semakin masuk ke dalam kesadaran dunia mistik, semakin jauh dari realitas kehidupan. Penomena seperti ini dapat menjelaskan perilaku sebagian sufi yang senang mengasingkan diri dari dunia nyata.

Bagaimana dengan Kita ?
Ketika Muhammad Saw. mendapat tantangan berat dalam dakwahnya, ia diundang Allah Swt. melalui peristiwa Isra' dan Mi'raj. Melalui peristiwa ini Allah Swt. mengobati luka hatinya, menghilangkan kesedihannya dan menghibur duka laranya. Akibatnya jiwanya menjadi fresh (segar) dan bahagia kembali. Dalam kondisi jiwa seperti ini kemudian ia kembali ke bumi malanjutkan tugas dakwahnya yaitu menebarkan rahmat Allah Swt. di muka bumi ini. Disinilah, seperti disebutkan di atas, Isra' Mi'raj tidak hanya memiliki makna individual tetapi juga memiliki makna sosial.

Ada pertanyaan, bagaimana bila yang mendapatkan hambatan dakwah itu kita? Bagaimana bila yang mendapat kesusahan dan penderitaan itu kita? Apakah bagi kita masih ada peluang diisra'kan dan dimi'rajkan seperti nabi Muhammad Saw? Jawabannya, tentu tidak mungkin. Lantas apa yang mesti dilakukan bila semua itu terjadi pada kita?
Shalat..!  Inilah jawaban yang diberikan oleh Nabi Saw.

Isra dan mi'raj adalah salah satu mu'jizat Nabi Muhammad Saw.. Artinya itu hanya diberikan kepadanya tidak mungkin diberikan kepada manusia biasa. Namun demikian, berdasarkan petunjuknya ada amalan bagi orang-orang yang beriman yang memiliki fungsi sama dengan Mi'raj yaitu ibadah shalat. "Shalat itu mi'rajnya orang yang beriman (ash-shalatu mi'rajul mu'minín)" sabdanya.

Shalat secara bahasa berarti do'a. Doa pada hakikatnya merupakan bentuk dialog antara manusia dengan Allah Swt.. Ketika seseorang shalat, hakekatnya ia sedang bertemu dan berdialog dengan Allah Swt.. Oleh karena itu secara hakiki fungsi shalat dan mi'raj sama yaitu bertemu dan berdialog dengan Allah Swt..

Shalat yang benar mesti menghasilkan buah yang sama dengan buah Isra' mi'raj yaitu kesadaran individual dan sosial.

Tujuan utama shalat menurut Al Quran adalah untuk berdzikir (mengingat) kepada Allah Swt (Q.S Thaha : 14). Dzikir atau shalat. bila ! dilakukan dengan khusyu' akan mendatangkan ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup (Q.S Ar-Ra'du :28; Al Mu'minun : 1-2). Namun demikian, keberhasilan shalat seseorang tidak hanya diukur dari ketenangan dan ketentraman jiwa saja, tetapi mesti dilihat pula pada atsar (bekas) perilaku sosialnya. Menurut Al Quran, shalat yang benar mesti dapat menumbuhkan berbagai macam kebajikan seperti tumbuhnya kesadaran berinfak dan berzakat, kemampuan menghidarkan diri dari perilaku yang sia-sia, kemampuan memelihara diri dari perbuatan zina dan kemampuan memelihara amanat baik dari Allah Swt. ataupun sesama manusia ( Al Mu'minun : 3-8).

Disamping itu, shalat yang benar mesti dapat mengobati sifat kikir dan keluh kesah serta mencegah perbuatan keji dan munkar (Q.S Al Ma'arij : 19-25 ; Al Ankabut: 45). Rasulallah Saw. menyatakan bahwa shalat yang tidak dapat mencegah perbuatan keji dan munkar tidak akan menambah apa-apa bagi mushalli (orang yang shalat) kecuali hanya semakin menjauhkan diriny! a dari Allah Swt (H.R.Ahmad).

Shalat yang memiliki dimensi individual dan sosial adalah shalat yang dilakukan dengan khusyu' dan dáim (kontinu). Menurut Imam Al Ghazali, shalat khusyu' adalah shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Yaitu memahami apa yang diucapkan dalam shalat sehingga melahirkan perasaan ta'zhim (hormat), khauf (takut), harap (raja) dan haya (malu) terhadap Allah Swt.. Kesadaran ini disamping akan mendatangkan kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman jiwa, juga akan mampu memotivasi mushalli untuk merealisasikan seluruh janji yang diucapkannya di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari. Wallah a'lam bi ash-shawwab

Senin, 27 Juni 2011

7 SUNNAH RASULULLAH. S.A.W

"Cerdasnya orang yang beriman adalah dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.
Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
Pertama: tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.
Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.
Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke mesjid, karena mesjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan mesjid Allah.
Keempat: jaga sholat dhuha, karena kunci rezeki terletak pada solat dhuha.
Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.
Keenam: jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".
Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.
Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh karena itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

MATERI ATAUKAH KEBAHAGIAAN HAKIKI

Kutuliskan untukmu wahai Saudariku tercinta……beberapa untaian pesan sebagai pengingat serta peringatan bagimu. Aku berharap engkau akan meneruskan dan mengajarkannya pada anak-anakmu sebagaimana pesan ini aku peruntukkan bagi anak-anakku kelak jika ia telah tumbuh dewasa seperti dirimu. Aku ingin engkau menjadi hamba-hamba pilihan-Nya sebagai wanita sholehah dan bertaqwa serta berdiri di atas agama Allah yang lurus.
Wahai Saudariku Muslimah……
Apakah engkau menginginkan keselamatan dan kebahagiaan yang hakiki? Apakah engkau menginginkan ketenangan dan kedamaian yang tidak semua wanita mendapatkannya? Apakah engkau menginginkan kenikmatan dan keberkahan seperti wanita-wanita sholehah dapatkan? Apakah engkau menginginkan semuanya itu di dunia dan di akhirat kelak?
Sesungguhnya kebahagiaan itu adalah tatkala engkau ada dalam ketaatan kepada Allah. Seluruh kebahagiaan itu ada di dalam meniti di atas manhaj Allah dan di jalan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, sebagaimana firman Allah : “Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab : 71).
Sesungguhnya kesengsaraan itu seluruhnya ada dalam kemaksiatan kepada Allah dan kebinasaan seluruhnya ada pada selain jalan Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana Firman Allah : “Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab : 36).
Wahai Saudariku Muslimah……
Dengan suara orang yang mencintai dan mengasihi, dengan ucapan orang yang memberikan nasehat dan memberikan peringatan, aku mengajakmu kepada ketaqwaan kepada Allah Ta’ala, kemudian aku mengajakmu untuk yang kedua kali agar engkau memuji Allah yang telah memberikan nikmat Iman dan Islam atas diri serta keluargamu.
Sesungguhnya Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu beberapa derajat. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi dalam hal mengangkat derajat wanita selain dalam ajaran Islam. Tidak hanya cukup demikian, bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia. Sedangkan sebelum Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan hina, bagaikan perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya, hina di mata keluarganya, serta dihinakan oleh masyarakat yang dia hidup di dalamnya. Kehidupan wanita saat itu diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang lebih baik daripada memperlakukan kaum wanita.

Sesungguhnya engkau wahai saudariku muslimah, tidak akan mendapatkan kemuliaanmu kecuali dalam agama ini, maka berpegang teguhlah engkau dengan agama ini dan dengarkanlah firman Alah yang telah menceritakan kisah orang terdahulu, mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau senantiasa memuji Allah atas kenikmatan yang engkau dapatkan.
Allah Ta’ala berfirman : “ Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan, ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup). Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. An-Nahl : 58-59)
Wahai Saudariku Muslimah……
Ingatlah serta pujilah Allah yang telah memberi hidayah kepadamu pada agama ini, yang telah memuliakanmu, menghormatimu dan mengangkat kedudukanmu dengan agama ini, di saat wanita-wanita selainmu di alam ini telah tersesat. Kemudian berpegang teguhlah engkau dengan tali yang kuat tersebut yaitu agama Islam. Sesungguhnya hal itu adalah satu-satunya sandaran hidupmu meskipun sandaran-sandaran lain mengkhianatimu. Ketahuilah sesungguhnya engkau akan ditimpa adzab Allah jika engkau tidak tunduk pada perintah-perintah Allah.
Wahai Saudariku Muslimah……
Sesungguhnya musuh-musuhmu banyak sekali dan sesungguhnya orang yang ingin memanfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu serta harga dirimu, dan bahkan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita sendiri. Mereka ingin mengeluarkanmu dari agama Allah menuju kesengsaraan dan kebinasaan, mereka mengajakmu menuju neraka Jahannam. Maka jika engkau menyambut ajakan mereka, sesungguhnya mereka akan melemparkanmu ke dalamnya. Mereka ingin agar engkau menjadi wanita durhaka yang berbuat fasiq dan membuka aurat. Mereka berusaha menggiringmu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar agar engkau melepaskan pakaian muslimahmu serta melepaskan hijab dengan segala konsekuensinya yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan kesucian, kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya. Pada saat itu, perbuatanmu tersebut menyenangkan musuh-musuhmu, mereka mempermainkanmu seperti anak-anak bermain dengan bola, dan mereka mempermainkamu seperti anjing-anjing bermain dengan bangkai, semoga Allah menjagamu dari tipu daya mereka wahai saudariku.
Wahai Saudariku Muslimah……
Ingatlah selalu dalam hidupmu akan salah satu sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam….”Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku melihat keduanya….(dan Beliau menyebutkan) : Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang, mereka menyimpang dari jalan yang benar dan memperlihatkan kejelakan mereka kepada orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan memasuki surga dan mereka tidak akan mendapatkan bau surga, sesungguhnya bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Dan para Ahlu ‘Ilmi berkata : makna para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang adalah bahwa mereka memakai pakaian akan tetapi pakaian-pakaian itu ketat, tipis atau tidak menutupi seluruh badan.
Wahai Saudariku Muslimah……
Apakah engkau ridha dan rela menjadi penghuni neraka? Apakah engkau ridha memakai pakaian yang dengan pakaian itu engkau meninggalkan rasa malu? Apakah engkau ridha memamerkan dirimu seperti dipamerkannya barang dagangan, lalu setiap orang yang rendah dan hina akan menggoda dirimu? Tidak wahai pemudi Islam, aku berharap engkau tidak akan ridha dengan hal itu dan inilah apa yang aku harapkan darimu.
Wahai Saudariku Muslimah……
Agamamu adalah bentengmu yang amat kokoh untuk memelihara kesucianmu, rasa malu dan kemuliaanmu. Agamamu memerintahkanmu untuk berhijab dan memiliki rasa malu. Kapan saja engkau meninggalkan perintah ini, maka engkau akan ditimpa adzab Allah Ta’ala di akhirat. Sedangkan di dunia engkau akan menjadi mangsa serigala-serigala manusia yang ingin mencuri kesucianmu agar engkau merasakan kesusahan dan kesedihan sepanjang hidup. Namun bagi sebagian saudari-saudari kita (Semoga Allah memberikan hidayah-Nya pada mereka), mereka telah mendengar seruan serigala-serigala itu, bahkan mereka bekerja dan memberikan kesucian dan kehormatannya pada mereka. Dan aku pun teringat akan perkataan seorang penyair : “Kambing digiring menuju kematian, dia berjalan dan mengembik menuju para penyembelih.
Wahai Saudariku Muslimah……
Wahai wanita yang beriman kepada Allah!…Wahai wanita yang menutup auratnya dengan penutup yang Allah syariatkan, waspadalah!! Waspadalah dari ketergelinciran, sesungguhnya ketergelinciran akan mengantarkan kepada neraka dan neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Waspadalah..! Waspadalah dari menyerupai wanita-wanita kafir, sesungguhnya barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.
Wahai Saudariku Muslimah……
Engkau seorang wanita yang berkedudukan tinggi, engkau seorang wanita yang mulia dan engkau seorang wanita yang suci. Kedudukanmu tinggi karena Al-Qur’an, engkau mulia karena Iman, dan suci karena berpegang teguh pada agama ini. Maka ridhakah engkau yang suci mengikuti wanita hina, kotor dan tidak memiliki rasa malu di hadapan Allah dan umat manusia???
Wahai Saudariku Muslimah……
Sesungguhnya sangat disayangkan ketika seorang pemudi Islam mendengar sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam “Dua golongan ahli neraka………..”(Al-Hadits), kemudian ia tetap senantiasa memakai pakaian yang ketat, tipis dan menyingkap (membuka) wajah dan sebagian tempat-tempat fitnah lainnya.
Wahai wanita muslimah yang shalat dan sujud, wahai orang yang menundukkan kepalamu kepada Dzat Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus mahluk-Nya dan menundukkan pendengaran dan penglihatan untuk-Nya, apakah tidak cukup bagimu hadits Rasulullah shalallahu alaihi wassalam tadi sebagai larangan? Demi Allah itu adalah sebagai ancaman dan larangan yang sangat keras. Jika diberikan pada gunung-gunung yang kokoh, niscaya ia akan berantakan. Wahai Saudariku….kerugian apakah yang lebih besar daripada diharamkan atas engkau masuk surga yang penuh kenikmatan? Kerugian apakah yang lebih besar daripada engkau ditempatkan dan tinggal di tingkatan-tingkatan neraka Jahim?
Wahai Saudariku Muslimah……
Takutlah engkau kepada Allah dan laksanakanlah tugas-tugas yang Dia wajibkan kepadamu. Apabila hatimu mengeras maka ingatlah bencana yang telah menimpa orang lain. Engkau tidak tahu kapan bencana itu akan datang kepadamu, sesungguhnya itu adalah maut yang pasti terjadi.
Dan Allah Ta’ala telah berfirman : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Ali Imran : 185).
Wahai Saudariku Muslimah……
Ingatlah wahai wanita hamba Allah, pada hari dimana engkau diletakkan dalam kuburan, dalam lubang yang gelap dan sepi itu. Ingatlah ketika sangkakala ditiup dan engkau dikumpulkan bersama para mahluk dalam keadaan tidak memakai alas kaki, telanjang dan kebingungan. Matahari akan benar-benar dekat darimu dan engkau akan dipanggil dengan namamu diantara para mahluk untuk dihisab.
Bagaimana keadaanmu ketika itu wahai hamba Allah? Dimana persiapanmu wahai wanita yang lalai? Berapa banyak ketergelinciran-ketergelinciran dalam kitabmu? Apakah mode-mode pakaian akan bermanfaat ketika itu? Apakah lagu, sinetron, film dan majalah-majalah (yang merusak) akan bermanfaat? Apakah barang-barang permata akan bermanfaat? Tidak demi Allah, hal itu tidak akan memberikan manfaat sedikitpun selamanya. Yang akan memberikan manfaat saat itu hanyalah kebaikan-kebaikan dan amal-amal shalih setelah mendapatkan rahmat dari Rabb bumi dan langit.
Wahai Saudariku Muslimah……
Ingatlah selalu akan dosa-dosamu dan bertaqwalah kepada Allah wahai putri Islam! Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang keluar ke pasar-pasar dalam keadaan bertabaruj (memperlihatkan kecantikan) dan membuka muka. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang memakai pakaian muslimah untuk perhiasan, bukan untuk menutupi dan kesucian. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang bercampur baur dengan laki-laki. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang keluar rumah dalam keadaan memakai wangi-wangian menuju pasar-pasar dan jalan-jalan. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang menawarkan dirimu untuk berkhalwat dengan laki-laki yang bukan muhrimnya. Bertaqwalah kepada Allah wahai engkau yang mendidik anak-anakmu dengan pendidikan yang tidak baik dan jauh dari ajaran Islam. Engkau tidak mengingatkan mereka dengan ketaatan kepada Allah, tidak menasehati mereka dan tidak menunjukkan mereka pada apa yang dapat memberikan manfaat pada mereka di dunia dan di akhirat. Bertaqwalah kepada Allah dan jagalah dirimu dari menjadi barang mainan di tangan orang-orang yang lemah iman. Bertaqwalah pada Allah dan kembalilah pada petunjuk sebelum datang suatu hari yang pada hari itu hati dan pandangan (mata) dibalikkan. Ketahuilah bahwa adzab Allah sangatlah keras, dan sesungguhnya engkau demi Allah tidak akan kuat merasakan adzab neraka.
Wahai Saudariku Muslimah……
Sesungguhnya gunung-gunung jika dilewatkan pada neraka maka dia akan meleleh karena kuatnya panas neraka. Maka, dimana engkau wahai wanita yang lemah dibandingkan dengan gunung-gunung yang perkasa dan kokoh? Sesungguhnya engkau mampu bersabar atas rasa lapar dan haus dan engkau mampu bersabar atas bahaya. Akan tetapi demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhaq untuk disembah selain Dia, tidak ada kesabaran bagimu terhadap neraka.
Ingatlah, maka selamatkanlah dirimu dari neraka sebelum terlambat. Ketahuilah bahwa dunia ini pasti akan berlalu dan akhirat adalah tempat yang kekal dan bahwa terbongkarnya kejelekan-kejelakan (aib-aib) di hadapan seluruh manusia di hari pembalasan adalah peristiwa yang sangat besar. Maka bertaqwalah engkau kepada Allah, wahai hamba Allah!
Semoga Allah memberikan taufiq kepada apa-apa yang dicintai dan diridhai oleh-Nya, dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca dan semoga Allah menjadikannya sebagai pendukung bagimu bukan sebagai bumerang atasmu. Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada nabi kita Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, keluarganya dan para sahabat juga kita selaku umatnya, Amin

Minggu, 26 Juni 2011

Pingin Di doakan Malaikat???

بسم الله الرحمن الرحيم
Malaikat adalah salah satu mahluk ciptaan Allah yang mulia, Dia tidak pernah membantah apa perintah Allah dan tidak pernah melanggar semua larangannya. Oleh sebab itu doa para malaikat adalah doa yang didengar oleh Allah, Nah Siapa-siapa saja yang berhak atau sering didoakan oleh malaikat??ini dia oranggnya:
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa, Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”.
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’”
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang-orang  yang berada di shaf barisan depan shalat berjama
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan” (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang² yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan shaf kosong)

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf – shaf”
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”.
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, ” Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’”(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang – orang yang melakukan shalat Shubuh dan ‘Ashar secara berjama’ah.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’,mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang-orang  yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’”
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah” (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib watTarhiib I/519)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan diwaktu malam kapan saja hingga shubuh”(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Kamis, 23 Juni 2011

Prediksi Bentuk Wajah Anda 20 - 30 Tahun Ke Depan......!!!!!

n20years.com merupakan website yang dapat memprediksi wajah anda 20 atau 30 tahun ke depan. caranya cukup mudah pilih jenis kelamin anda (gender --> Male atau Female), Pilihan prediksi wajah anda 20 atau 30 tahun akan datang, dan terakhir apakah anda Drug Addict atau bukan
setelah pilihan tersebut Pilih Upload Your Photo , kemudian Upload Photo anda. Setelah diupload Tunggu beberapa saat untuk melihat prediksi wajah anda 20 atau 30 tahun kemudian (sesuai pilihan anda)
 
 
 
Photo Prediksi akan terlihat di Bingkai yang besar
dan photo yang anda upload akan terlihat di bingkai yang kecil. Seperti foto saya yg itu tuh.. hahaha

Nah, penasaran ??
lansung saja ke sini http://www.in20years.com

Rabu, 22 Juni 2011

The Secret Of Ikhlas

Benarkah ikhlas itu rahasia? Benar, ikhlas itu rahasia antara pelakunya dan Allah SWT. Siapa pun tidak dapat mengetahui dengan pasti apakah seseorang itu ikhlas atau tidak. Orang lain baru akan tahu kalau seseorang itu ikhlas apabila ia mengaku bahwa dirinya ikhlas, atau Allah SWT berkenan memperlihatkan dampak atau akibat dari keikhlasan seseorang tersebut kepada manusia-manusia sekitarnya, sehingga orang-orang akan dengan mudah mengetahui keikhlasan dari seseorang.

Oleh sebab itu, menjadi sangat mungkin seseorang dalam penampilannya entah dalam tulisan, dalam pembicaraan, dalam pemberitaan media cetak maupun elektronik, dan seluruh media yang memungkinkan mengaku bahwa dirinya melakukan semua dengan penuh ketulusan, namun di balik hatinya yang paling dalam, benar-benar menjadi rahasia dirinya dan Allah SWT Yang Maha Mengetahui, Maha Mengawasi, bahkan Maha Mencatat.

Berikut ini ada sebuah hadits yang sangat menarik. Bunyi hadits ini seperti sebuah kisah yang sangat erat hubungannya dengan apa yang sedang kita bicarakan. Mari, kita simak hadits tersebut!

Sulaiman Bin Yasar ra meriwayatkan bahwa sekelompok pemuka penduduk Syam sekarang bernama Suria bertanya kepada Abu Hurairah. Mereka berkata, “Wahai tuan guru! Ceritakanlah kepada kami sebuah hadits yang tuan telah dengarkan langsung dari baginda Rasulullah saw.” Abu Hurairah ra menjawab, “Baiklah, Rasulullah saw pernah bersabda, ’Sesungguhnya manusia yang pertama kali kelak akan diadili pada pengadilan akhirat nanti adalah seseorang yang mati dalam peperangan (mati syahid). Dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT, diajukanlah amal orang tersebut dan Allah pun Maha Mengetahuinya. Kemudian, Allah SWT bertanya, ‘Apa saja yang kamu kerjakan ketika di dunia?’ Orang tersebut menjawab, ‘Saya berperang di jalan-Mu ya Allah, sampai-sampai saya mati terbunuh dan mati syahid.’ Allah berfirman, ‘Kamu bohong, yang benar kamu berperang supaya kamu dapat dikatakan sebagai ‘pahlawan’, dan mereka telah menyebutmu demikian.’ Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan Allah SWT dan melemparnya ke dalam neraka.

Ada juga seseorang yang belajar ilmu pengetahuan dan telah bisa mengajarkan ilmu pengetahuan tersebut kepada orang lain. Ia juga telah bisa membaca Al-Qur`an, lalu dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Dia-pun Maha Mengetahui. Kemudian, Allah SWT bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?’ Orang itu menjawab, ‘Saya belajar ilmu pengetahuan dan telah pula mengajarkannya kepada orang lain. Saya juga telah membaca Al-Qur`an demi Engkau, wahai Allah.’ Allah berfirman, ‘Kamu bohong, kamu belajar ilmu pengetahuan supaya dikatakan sebagai orang pandai, ahli ilmu, ulama, atau intelektual. Engkau membaca Al-Qur`an supaya dikatakan sebagai orang yang mampu membaca Al-Qur`an dengan baik, dan itu semua sudah dikatakan oleh mereka.’ Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan Allah serta melemparkannya ke dalam neraka.

Setelah itu, ada seseorang yang diberi keluasan harta oleh Allah SWT, lalu dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Allah pun Maha Mengetahui. Allah SWT bertanya, ‘Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?” Orang tersebut menjawab, “Saya tidak pernah meninggalkan suatu jalan yang Engkau cintai untuk menginfakkan harta pada jalan tersebut, kecuali telah saya infakkan harta yang saya miliki demi Engkau, ya Allah.’ Allah berfirman, ‘Kamu bohong, kamu lakukan semua itu supaya kamu dikatakan orang yang dermawan, dan itu sudah dikatakan oleh mereka.’ Lalu, Allah memerintahkan kepada malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan Allah SWT serta melemparkannya ke dalam neraka.” (HR Muslim)

Kini, kerahasiaan ikhlas itu benar-benar tak seorang pun yang tahu. Keikhlasan tidak akan pernah menjadi rahasia umum, menjadi bukan rahasia lagi, karena suatu rahasia manakala dibeberkan secara gamblang, tentu tidak lagi menjadi rahasia. Keikhlasan yang diungkapkan melalui kata-kata tentu tidak bisa diungkap 100%, karena kata tidak bertulang. Kata sangat terbatas untuk mengungkapkannya. Jadi, kata bisa berbeda dengan yang ada di balik hati yang paling dalam tersebut, baik lebih dari yang sebenarnya atau mungkin juga kurang dari yang sesungguhnya. Sebagaimana yang dikisahkan dalam hadits di atas.

* Artikel ini dikutip dari buku "Meraih Dahsyatnya Ikhlas" karya Ahmad Hadi Yasin (QultumMedia. 2010)

Selasa, 21 Juni 2011

KAU SUNGGUH BERHARGA

Ketika Tuhan menciptakan wanita,
DIA lembur pada hari ke-enam
Malaikat datang dan bertanya,”Mengapa begitu lama, Tuhan?”
Tuhan menjawab:“Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?”
Malaikat itu takjub.

“Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya“.
“Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi.”
“Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”.
“O yah… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu.matabelo


“Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?” “Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“

“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat.
Tuhan menjawab :

Malaikat itu menyentuh dagunya….
“TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya
“Itu bukan lelah atau rapuh….itu air mata”, koreksi TUHAN “Untuk apa?”, tanya malaikat

TUHAN melanjutkan:
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”


“Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat.
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita- ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!”


Ya mestii…!
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.

Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.

Cintanya tanpa syarat....
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita :
Dia lupa betapa berharganya dia…

Senin, 20 Juni 2011

Cara Cepat Mengatasi Sendawa/Cegu'an

Kadang kalau kita makan terburu-buru atau mengalami kesulitan saat menelan suatu makanan yang agak keras, terjadi penyumbatan aliran udara yang menyebabkan kita bersendawa. Orang Jawa biasa menyebutnya dengan cegukan. Bila saat itu terdapat air minum yang berlimpah, sendawa bisa dengan mudah dihilangkan. Namun bagaimana bila kita mengalami sendawa yang cukup lama? Pernah terjadi di Musholla kami, seorang jamaah yang dari rumahnya sudah bersendawa. Dibawa jalan kaki ke Musholla pun tidak menghilangkan sendawanya. Bahkan selesai menunaikan sholat berjamaah pun sendawanya tidak hilang juga. Teringat suatu tip yang subhanallah sangat manjur, akhirnya kusampaikan lah cara mengatasi sendawa dengan melakukan salah satu gerakan sholat. Aku minta beliau untuk berdiri dan melakukan posisi ruku’ sebagaimana kita ruku’ dalam sholat. Saat kita ruku’ kita menahan nafas, semampunya. Bila sudah selesai, coba berdiri sempurna [i'tidal] dan tunggu sebentar untuk memastikan apakah sendawanya hilang apa belum. Biasanya, dalam sekali ruku’ dan menahan nafas sendawa bisa hilang, namun bila belum juga, silakan diulangi gerakan seperti itu lagi. Pengalaman pribadi, tidak sampai tiga kali melakukan hal ini sendawa insyaAllah hilang. Benar-benar suatu cara yang mudah dan efisien dalam menghilangkan sendawa. Pengen coba? cegu'an dulu seminggu deh.. wkwkwk....

Minggu, 19 Juni 2011

GAMBARAN WANITA SOMBONG

Wanita yang sombong pada masa kini banyak model-nya. Ada yang sombong karena keturunan, kecantikan yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepadanya, harta yang dimilikinya, dan lain-lain. Wanita yang sombong karena keturunan menganggap keturunannya lebih tinggi daripada yang lain, bahkan sebagian mereka ada yang memandang orang lain seperti hamba sahayanya, sehingga dia tidak mau berteman dan bergaul dengannya, serta mencela atau mencaci makinya manakala timbul percekcokan atau perselisihan. Ini terjadi ketika agama Islam mengajarkan bahwa tidak ada perbedaan antara orang yang berkulit putih dan yang berkulit hitam, antara orang yang kaya dan yang miskin. Yang membedakan antara mereka adalah keimanan, keislaman, ketakwaan, dan amal kebajikan yang diridhai Allah.
Para muslimah, pernahkan kalian melihat wanita ja’zhari ketika terjadi perselisihan atau pertengkaran antara dia dengan saudara sekampungnya? Wanita ja’zhari itu ber-kata kepadanya, “Aku lebih baik daripada kamu! Ke-dudukan orang tuaku lebih tinggi daripada orang tuamu! Aku anak Pak Anu bin Anu, sedangkan orang tuamu tidak dikenal. Orang miskin, orang kecil, dan seterusnya…!”
Begitu juga wanita yang sombong karena kecantikan-nya. Dia meremehkan wanita lain, menghina dan mencelanya siang dan malam, dan ketika ramai mupun sepi atau berduaan. Wanita yang sombong karena kekayaan yang dimilikinya pun berbuat seperti itu ketika berbicara dengan orang lain. Dia menghinanya sambil–dengan penuh kesombongan–memamerkan pakaiannya yang mewah.
Karena syariat Islam yang lurus sangat mencela wanita-wanita yang bersikap sombong, para generasi salafus saleh betul-betul menaruh perhatian penuh terhadap sikap ini dalam rangka ber-amar ma’ruf nahi munkar. Sebagai bukti, salah seorang dari mereka bertutur, “Ketika kami tengah duduk bersama Imam Hasan al-Bashri rahimahullah datanglah Ibnul-Ahtam mengenakan pakaian sutra yang ujungnya menutupi betisnya berlapiskan sutra pula, sedangkan kain lapisan luarya dibiarkan terbuka. Ketika Imam Hasan al-Bashri melihatnya berjalan dengan sombong, dia berkata, ‘Cis! Kau angkat hidungmu, kau palingkan pipi mu sambil menggerak-gerakkan pinggangmu (penuh kesombongan)? Betapa dungunya kamu? Kau lihat samping kiri dan kanan badanmu dengan penuh kebanggaan atas kemewahan yang tidak kamu syukuri sehingga kamu melupakan Allah dan tidak memenuhi hak-Nya? Demi Allah, seseorang yang berjalan dengan wajar, (atau dia) berjalan seperti orang gila, maka pada setiap anggota badannya ada nikmat Allah, sementara bagi setan adalah suatu fitnah!’ Mendengar kata-kata Hasan al-Bashri maka Ibnul-Ahtam meminta maaf kepadanya. Imam Hasan al-Bashri menyahut, jangan meminta maaf kepadaku. Meminta maaflah kepada Allah, Rabbmu. Tidakkah kamu dengar Allah Ta’alla berfirman, ‘Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung!’ (al-Isra’: 37)
Suatu hari, Abdullah Ibnu Umar r.a. melihat seseorang yang menjulurkan kainnya melewati mata kaki karena sombong. Kemudian dia bertutur, “Sesungguhnya setan itu punya saudara!” Dia mengucapkan kata-kata tersebut sampai tiga kali.
Diriwayatkan ketika Umar bin Abdul Aziz r.a. melaksanakan ibadah haji sebelum menjadi khalifah, dia berjalan dengan terlihat angkuh. Seorang tabi’in terkemuka, Thawus rahimahullah, melihatnya lalu menyentuh pinggangnya dengan telunjuk dan menegurnya, “Cara berjalan-mu itu bukan cara berjalan makhluk yang perutnya berisi kotoran (tahi).” Maka Umar meminta maaf sambil berkata, “Wahai paman, sungguh, seluruh anggota tubuhku ter-pukul dengan berjalan seperti ini sehingga terbiasa!”
Seorang pemuda yang mengenakan pakaian bagus dan mahal, lewat di hadapan Imam Hasan al-Bashri. Karena dia berjalan begitu sombong, Imam Hasan al-Bashri memanggilnya dan berkata kepadanya, “Ibnu Adam bangga terhadap kegagahan dan penampilannya. Seakan-akan kuburan telah menutupi tubuhmu dan sepertinya kamu telah bertemu dengan amalmu. Celakalah kamu! Obatilah penyakit hatimu, karena yang dibutuhkan oleb Allah dari seorang hamba adalah kebaikan dan kebersihan hatinya!”
Saudariku muslimah! Jika kamu melihat seorang wanita sombong, ketahuilah bahwa kerugiannya telah sempurna, sebagaimana telah dinyatakan oleh Khalid bin Yazid rahimahullah, “Apabila kamu dapati seorang laki-laki keras, suka membantah, tidak mau mengalah dan membanggakan dirinya, maka telah sempurnalah kerugiannya!”
“Wahai saudariku, hadirkanlah di pikiran dan benak-mu keadaanmu di dalam kubur! Bayangkanlah, bagai-manakah kakimu yang pernah kamu banggakan di dunia itu hancur. Sementara itu, matamu yang indah yang dengannya kau menikmati pemandangan, menjadi remuk redam, lidahmu habis dimakan ulat, dan gigi-gigimu hancur binasa dilumat tanah. Manakah keindahan dan kecantikan yang telah kamu banggakan itu? Pikirkanlah, bagaimana rambutmu yang indah itu rontok dan habis di ruang kuburmu dan berubah menjadi abu. Mana rambutmu yang telah pernah kamu banggakan itu? Ketahuilah, akhir dari setiap wanita yang sombong itu adalah kematian yang diakibat-kan oleh suatu yang paling sepele yang menimpanya secara tiba-tiba ketika dia tidak menyangka bahwa hal tersebut menjadi penyebab kematiannya. ”
Kisah nyata berikut ini barangkali akan menjelaskan hal yang demikian. Al-Fadhal ibnul-Muhallab rahimahullah bercerita, “Sulaiman bin Abdul-Malik bertanya kepadaku pada hari Jumat, ‘Apakah ada pakaian khusus untuk hari Jumat?’ Aku (al-Fadhal) menjawab, ‘Ada, wahai Amirul-Mukminin!’ Lalu Sulaiman meminta pakaian berwarna kuning. Setelah dia mengenakannya, dia bercermin. (Karena menurutnya tidak ada kesan mewah) maka dia mencopot dan menggantinya dengan pakaian berwarna hijau. Lalu dia bercermin. Setelah dia melihat bayangan dirinya di cermin, dia berkata, ‘Akulah raja yang muda. Akulah raja yang muda!’ Lalu dia berjalan bersamaku ke masjid. Tatkala dia sedang membaca khutbah di atas mimbar, tiba-tiba terserang penyakit sejenis penyakit gondok, maka ia turun dari mimbar dalam keadaan demam. Akhirnya, tidaklah ia datang pada hari Jumat berikutnya melainkan ia dikubur karena telah meninggal......

Ternyata Pahala Tidak Penting....!!

Untuk apa kita hidup sebenarnya? Untuk beramal 'kah??
Lalu untuk apa kita beramal? Demi memperoleh pahala 'kah??
Lalu bila kita sudah 'kaya' dengan pahala,
Bagaimana kehidupan kita di akherat? Pasti masuk surga 'kah??


Ketahuilah Pengunjung negeri codot sekalian...
Sebenarnya pahala itu tidak penting..!!
Bila Anda berorientasi hidup untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya,
maka saya sarankan segera ubahlah orientasi Anda.
Tapi coba anda pikirkan...
Jika memang pahala adalah kunci segalanya untuk membuka gerbang surga,
Lalu bagaimana dengan kisah kehidupan panjang sebagai seorang (maaf) pelacur bisa masuk surga hanya karena sepotong roti yang dia berikan pada anjing kelaparan?!
Bagaimana pula pengriwayat kondang seperti Imam Ghazali masuk surga bukan karena kitab-kitab beliau tapi hanya karena seekor lalat?!
Dan bagaimana mungkin, seorang ulama bisa masuk neraka gara-gara juga seekor lalat?!

Bagaimana pendapat Anda...??
Masihkah Anda berpikir bahwa hidup ini untuk mencari pahala..?!
Atau Anda belum pernah tahu kisah-kisah di atas????